MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) DAN STUDI LANUT
I. SEKILAS TENTANG MASYARAKAT EKONOMI
ASEAN (MEA)
Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) adalah sebuah sistem perdagangan bebas antar Negara anggota ASEAN. Jadi pada
sistem ini dihilangkan bea cukai dan negara-negara lain bebas dalam memasukan
barangnya.
Para anggota
ASEAN termasuk Indonesia telah menyepakati suatu perjanjian Masyarakat Ekonomi
ASEAN tersebut. MEA adalah istilah yang hadir dalam indonesia tapi pada
dasarnya MEA itu sama saja dengan Asean Economic Community (AEC). Bertujuan
untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya
A. YANG HARUS DIANTISIPASI DALAM MEA :
1. Implementasi MEA berpotensi meningkatkan persaingan. Untuk menghadapi tantangan globalisasi
maupun regionalisasi, Indonesia harus meningkatkan daya saing. Tanpa
peningkatan daya saing kita hanya akan menjadi pasar bagi produsen dari negara
lain. Indonesia harus memiliki strategi yang jitu untuk memenangkan persaingan
global yang semakin ketat. Namun indonesia juga masih tertinggal dari segi
pendidikan, dan penguasaan teknologi.
2. Implementasi MEA berpotensi menjadikan Indonesia sekedar pemasok energi
dan bahan baku bagi industri di kawasan ASEAN, sehingga manfaat yang
diperoleh dari kekayaan sumber daya alam minim.
3. Implementasi MEA juga akan membebaskan aliran tenaga kerja sehingga
tingkat persaingan tenaga kerja semakin tinggi. Hal ini harus diantisipasi
dengan dengan Peningkatan Kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) baik hard skil maupun soft skill. Salah satu jalan untuk meningkatkan kualitas SDM adalah melalui
jalur pendidikan yaitu dengan pendidikan yang bermutu
4. Implementasi MEA akan mendorong masuknya investasi ke Indonesia,
sehingga akan muncul industri – industri di indonesia, jika tidak disiapkan
tenaga kerja Indonesia yang kompeten maka akan banyak tenaga kerja – tenaga
kerja dan industri asing di Indonesia
B. MEMPERSIAPKAN DIRI DALAM MENGHADAPI
MEA
1. Attitude /
Sikap Perilaku
Attitude
lebih banyak dimaknai sebagai sifat atau karakter profesionalisme dalam
mengemban tugas atau kewajiban. Attitude lebih menekankan ke dalam jiwa atau
hati nurani dalam menjalankan segala perilaku yang berhubungan dengan tugas
tersebut.
Orang
yang memiliki attitude tinggi sangat memperhatikan tindakan-tindakan untuk
menjaga tanggung jawab profesinya, tidak saja dengan cara yang benar, tapi juga
niat yang benar. Selain itu senantiasa bekerja dan berkarya dengan hati nurani,
dengan kecintaan yang tinggi pada profesinya, serta tanggung jawab yang besar
akan hasil dan pengaruhnya kepada masyarakat.
2. Knowledge /
Pengetahuan
Pengetahuan
mempunyai banyak penggunaan, tetapi umumnya ia berarti pengetahuan (knowledge),
keasadaran (awareness), dan informasi.
pengetahuan
itu adalah keyakinan yang benar, yang dapat dipertanggungjawabkan secara
rasional dan tidak ada keraguan sedikitpun di dalamnya. Pengetahuan dapat
diperoleh melalui sekolah, keluarga, lingkungan, pengalaman, berdasarkan
pancaindra, dan diolah oleh akal budi.
3. Skill /
Keterampilan
Keterampilan merupakan sebuah kemapuan dalam mengoperasikan pekerjaan
secara lebih mudah
dan tepat. Keterampilan setiap orang harus diasah melalui program pelatihan
atau bimbingan lain. Pelatihan dan sebagainya pun didukung oleh kemampuan dasar
yang sudah dimiliki seseorang dalam dirinya. Jika kemampuan dasar digabung
dengan bimbingan secara intensif tentu akan dapat menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat dan bernilai bagi diri sendiri dan orang lain.
4. Networking
Membangun Networking atau mempunyai jaringan
pertemanan sangat diperlukan. Dengan memiliki jaringan pertemanan, kita dapat
memperoleh informasi – informasi yang terkini (up to date) yang kita perlukan untuk pengembangan diri.
II.
PENTINGNYA PENDIDIKAN
DALAM MEA
Pendidikan
mengemban peran penting dalam membangun SDM yang kompetitif dan mampu bersaing
dengan negara lain. Oleh karena itu pendidikan harus mampu mempersiapkan SDM yang
terampil, peka dan kritis dalam menghadapi tantangan maupun perubahan - perubahan
yang akan terjadi dengan diberlakukannya MEA.
Dengan
MEA maka pasar tenaga kerja yang dibanjiri tenaga kerja asing, sehingga tingkat
persaingan tenaga kerja sangat kompetitif. Untuk itu perlu SDM yang memiliki Attitude,
Knowledge, Skill dan Networking, yang dapat diperoleh dari bangku sekolah.
III. STUDI LANJUT
A. PERBEDAAN SMA DAN SMK
1.
Sekolah
Menengah Umum (SMA).
Pendidikan di SMA
dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Pengetahuan yang
diberikan semasa SMA memang dipersiapkan sebagai bekal untuk memasuki dunia
perguruan tinggi, jadi sayang apabila pengetahuan tersebut tidak diperdalam di
perguruan tinggi.
Setelah lulus dari
perguruan tinggi barulah diharapkan dapat memiliki keterampilan khusus untuk
terjun di dunia kerja.
Dalam rangka
mempersiapkan siswa memasuki pendidikan tinggi, pada SMA diselenggarakan
program pendidikan khusus. Ada tiga program pengajaran di SMA, yaitu Program
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Program
Bahasa.
Masing - masing program bertujuan untuk mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi yang berkaitan dengan ilmu - ilmu pada program tersebut.
Masing - masing program bertujuan untuk mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi yang berkaitan dengan ilmu - ilmu pada program tersebut.
2.
Sekolah
Menengah Kejuruan ( SMK ).
Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenis sekolah menengah yang dapat dimasuki
setelah SMP. Sekolah menengah kejuruan bertujuan untuk :
a. Menyiapkan
siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional.
b. Menyiapkan
siswa agar mampu memilih karir.
c. Menyiapkan
tenaga kerja tingkat menengah dan mengisi kebutuhan dunia usaha.
d. Siswa
yang belajar di sekolah menengah kejuruan lebih banyak dibekali keterampilan
untuk memasuki lapangan kerja.
Sekolah kejuruan
mempunyai penekanan pada ilmu tertentu. Ada sekolah menengah kejuruan yang
khusus mempelajari ilmu teknik, pertanian, kesejahteraan keluarga, kelautan,
farmasi, kimia, ekonomi/akuntansi, komputer dan masih banyak lagi yang semuanya
bertujuan untuk mempersiapkan calon tenaga kerja siap pakai sesuai dengan
bidang dan keahlian masing-masing yang dibutuhkan dunia usaha.
Jadi,
Jika setelah lulus pendidikan anda ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi maka sebaiknya anda memilih Sekolah Menengah Atas (SMA). Sebaliknya,
jika setelah lulus pendidikan menengah anda ingin langsung bekerja, atau ingin
bekerja sambil kuliah maka sebaiknya anda memilih Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
B. Cara Memilih Sekolah Dan
Kompetensi (Jurusan)
Sebagian besar masyarakat dan orang tua
cenderung memilih sekolah yang bermutu untuk pendidikan anaknya, meskipun
pemahaman “sekolah bermutu” itu
sendiri sangat variatif,
hal ini sangat bisa dipahami, karena sekolah adalah tempat dimana orang tua dan
peserta didik menggantungkan sejuta harapan untuk menggapai hari depan yang
cemerlang.
Kesalahan yang banyak dilakukan siswa
adalah, “memilih sekolah karena banyak
temannya yang sekolah disitu” atau yang lebih fatal lagi “dari pada saya tidak sekolah” ini kelihatan
hanya asal - asalan dan tidak punya tujuan.
Memilih sekolah memang gampang - gampang
susah, jika salah pilih maka akan banyak menyita waktu dan biaya. Apalagi saat
ini banyak sekali bermunculan SMK – SMK Kesehatan yang belum jelas arah dan
kualitasnya.
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
dalam memilih sekolah.
1.
Jangan
Terlalu Beranggapan Bahwa Sekolah Negeri Lebih
Berkualitas.
Anggapan
ini tidak seluruhnya benar, karena ada juga sekolah swasta dengan pengelolaan
manajemen yang benar dan professional dapat menghasilkan lulusan yang
berkualitas.
Kriteria
mutu tidak diukur dari status sekolah negeri atau swasta, melainkan sejauh mana
sekolah dapat menghasilkan lulusan yang hebat, berkualitas dan siap
berkompetisi.
2.
Jangan
Percaya Pada Brosur.
Sebaiknya
datang sendiri ke sekolah yang akan dituju dan cari informasi selengkap -
lengkapnya. Kenali sekolah secara lengkap, masuk ke lingkungan sekolah, lihat
kelengkapan sarananya khususnya sarana praktikum, tanyakan pada orang yang anda
jumpai tentang keadaan sekolah dan yang tidak kalah pentingnya tanyakan Ijin
Operasional Sekolah dan Akreditasi Sekolah, jika ada sekolah yang tidak mau
menunjukan Ijin Operasionalnya maka anda patut curiga terhadap sekolah
tersebut.
3.
Cari
Informasi Yang Akurat
Informasi
sangat penting untuk menentukan apakah sekolah dan jurusan yang akan anda pilih
tepat. Carilah informasi sebanyak mungkin untuk dijadikan bahan pertimbangan
anda untuk memilih sekolah dan jurusan. Yang perlu diingat anda jangan cepat
terpengaruh dengan orang lain, khususnya pada orang yang kurang menguasai
informasi atau sekedar ikut-ikutan teman. Jika anda masih ragu tidak ada
salahnya anda datang kesekolah tersebut.
4.
Pilih
Program Keahlian (Jurusan) Sesuai Dengan Prospek Di Masa Depan.
Jangan
memilih suatu program keahlian (jurusan) karena ikut - ikutan atau karena
program keahlian tersebut sedang digemari apalagi GRATIS. Pilih suatu program keahlian yang dalam jangka panjang
memiliki peluang kerja.
Lihat
potensi pekerjaan setelah lulus, beberapa jurusan sangat sedikit peminatnya
dibangku sekolah namun ternyata di dunia kerja jurusan tersebut peluangnya
cukup besar.
Untuk
itu anda bisa memilih sekolah yang memilki jejak rekam yang baik dalam
membekali siswanya baik itu pendidikan, program magang kerja (pengalaman), dan
kompetensi yang didapatkan dari praktek - praktek di laboratorium sekolah,
sampai dengan bagaimana alumninya, apakah ada penyaluran lulusan atau kerjasama
rekuitmen lulusan
5.
Pertimbangkan
Jenjang Akreditasi Sekolah.
Sekolah
yang terakreditasi mengambarkan kualitas
dan kuantitas yang dimiliki sekolah, misalnya : manajemen pengelolaan, layanan,
keadaan tenaga guru, kinerja, mutu lulusan, kelengkapan infrastruktur yang
dimiliki sekolah, dan sebagainya.
6.
Pertimbangkan
Ketertiban Sekolah
Setiap
orang tentu menginginkan belajar di tempat yang aman dan nyaman. Kondisi
sekolah yang nyaman, tenang, tertib dan lingkungan yang bersih tentu saja akan
mendukung suasana proses pembelajaran
Pastikan
nuansa kehidupan dengan menjunjung tinggi norma nilai, santun, bersahaja,
mencari dan memberi yang terbaik, terpampang dalam tata kehidupan sekolah.
7.
Biaya
Pendidikan
Pendidikan
senantiasa membutuhkan biaya. kualitas pendidikan suatu sekolah menjadi lebih
baik jika didukung pembiayan yang mencukupi. Banyak sekolah yang berbiaya mahal
tetapi peminatnya sampai menolak – nolak, ada juga sekolah yang menggratiskan
biaya tetapi peminatnya hanya sedikit sekali.
Dalam
mempertimbangkan biaya pendidikan harus menggunakan pemikiran yang rasional. Bandingkan
biaya sekolah satu dengan sekolah yang lain terutama untuk sekolah yang jurusan
dan kualitasnya sebanding.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar