Rabu, 30 Maret 2016

OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT SMK SE-JAWA TIMUR TAHUN 2016





PROSPEK LULUSAN SMK FARMASI DALAM ERA GLOBALISASI



PROSPEK LULUSAN SMK FARMASI DALAM ERA GLOBALISASI

Sejalan perkembangan zaman, dimana lapangan kerja semakin membutuhkan generasi unggulan yang memiliki moralitas dan mentalitas yang baik maka perlunya adanya pendidikan dan pembinaan yang sistematik sesuai dengan program pemerintah. Dan disisi yang lain untuk mempersiapkan datangnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan persaingan Global, menuntut setiap pihak termasuk penyelenggara pendidikan untuk dapat menyiapkan tenaga kerja siap pakai yang kompeten di bidangnya dan mampu bersaing di dunia kerja.
Sementara itu dengan kondisi perekonomian Negara saat ini, tenaga lulusan setingkat SMU / jenjang menengah diharapkan dapat memiliki kemampuan bersaing, sehingga dapat menjadi tenaga kerja yang profesional dan produktif, adaptif dan kreatif, mampu mengatasi perkembangan teknologi yang sangat cepat.
Perkembangan industri bidang farmasi merupakan salah satu bidang yang menjanjikan di Indonesia, ketika kebanyakan industri kewalahan ditimpa resesi, sedangkan industri farmasi justru berkembang tiap tahun (tahun 1998 pasar berkembang 25%, tahun 1999 bertambah lagi 20% dan tahun 2000 mencapai 50%, perkembangan berkesinambungan sampai tahun 2008). Asisten Tenaga Kefarmasian (ATK) juga merupakan "backbone" di sektor apotek dan laboratorium klinik yang perkembangannya mengikuti perkembangan perumahan. Di setiap area di mana pemukiman berkembang, akan berkembang pula apotek dan laboratorium klinik.
Pelayanan kefarmasian merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan perlu segera melakukan proses peningkatan profesionalisasi pelayanan baik secara kuantitas maupun kualitas.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kompetensi keahlian Farmasi, yang melihat situasi dan kondisi yang ada menangkap peluang kebutuhan akan tenaga pelaksana di bidang farmasi, termasuk sektor pelayanan (apotek, rumah sakit), distribusi obat (PBF, Pedagang Besar Farmasi) juga sector industry dan laboratorium.
Untuk menjawab peluang tersebut maka dalam penyelenggaraan pendidikan berpedoman pada kurikulum pemerintah yang didasarkan pada struktur program kurikulum SMK yang berlaku saat ini, yaitu :
A.        Komponen Normatif
Mengarahkan siswa pada pembentukan watak dan sikap etis, melalui mata pelajaran seperti :
1.    Pendidikan Pancasila dan Kewarganeraan
2.    Pendidikan Agama
3.    Bahasa Indonesia
4.    IPS (Sejarah Nasional dan Sejarah Umum)
5.    Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
B.        Komponen Adaptif
Mengarahkan siswa pada konsep berfikir logis dan kreatif, melalui mata pelajaran seperti :
1.    Matematika
2.    Kimia
3.    Biologi
4.    Bahasa Indonesia
5.    Keterampilan Komputer dan Perkenalan Informatika (KKPI)
C.        Komponen Produktif.
Mengarahkan siswa pada pembekalan keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan kemampuan yang diperlukan oleh dunia kerja, melalui mata pelajaran seperti :
1.    Ilmu Resep
2.    Farmakologi
3.    Farmakognosi
4.    Administrasi Farmasi
5.    Kesehatan Masyarakat
6.    Perundangan undang Kesehatan
7.    Praktek Kerja Lapangan

Berdasarkan kurikulum pendidikan yang diberikan kepada siswa didik, maka Kompetensi lulusan SMK Farmasi yang dapat dibentuk adalah sebagai berikut :
A.        Melaksanakan peracikan obat
·           Menjelaskan konsep kefarmasian
·           Membuat sediaan serbuk
·           Membuat sediaan larutan
·           Menjelaskan cara pembuatan sediaan steril
·           Mengidentifikasi resep
·           Membuat sediaan kapsul
·           Membuat sediaan emulsi
·           Membuat cara pembuatan galenika
·           Menjelaskan cara pembuatan infus ( Rebusan )
·           Menggunakan alat-alat peracikan
·           Membuat sediaan salep
·           Membuat sediaan suspensi
·           Menjelaskan pembuatan Suppositoria / Ovula
B.        Melaksanakan Penatalaksanaan Sediaan Farmasi
·           Melakukan penataan dan penyimpanan sediaan farmasi berdasarkan sifat fisik dan kimia
·           Melakukan pencatatan dan laporan sediaan farmasi
·           Melakukan penataan dan penyimpanan sediaan farmasi berdasarkan peraturan perundang-undangan
·           Menjelaskan jaringan dan sistem distribusi sediaan farmasi
C.        Melaksanakan pengelolaan perbekalan farmasi sesuai dengan kewenangannya
·           Melaksanakan pelayanan prima
·           Pengadaan sediaan farmasi
·           Menghitung harga sediaan farmasi
·           Meningkatkan penjualan
D.        Melaksanakan konsep hidup sehat
·           Mengkomunikasikan konsep hidup obat
·           Memberikan informasi penggunaan obat
·           Menginformasikan penggunaan obat

Adanya Program link and match antara industri dengan instansi yang terkait, seperti Apotek dan Industri ( User ) guna mengasah kemampuan dan Keterampilan penatalaksanaan kefarmasian sehingga memiliki kecakapan sesuai dengan Standar ISO yang ditetapkan oleh dunia Industri / User.
Konsepsi lain yang ada pada kurikulum SMK Farmasi adalah adanya peluang bagi lulusan untuk dapat langsung bekerja di industri baik swasta maupun BUMN dan memungkinkan untuk dapat membuka lapangan kerja sendiri dengan dibekali entrepreneurship sebagai modal keterampilan serta dapat melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi baik di lingkungan Kesehatan maupun pendidikan tinggi lainnya yang relevan dengan program keahlian ini.
Prospek lulusan SMK Farmasi dengan seabreg kompetensi yang dimilikinya, dekade sekarang ini masih sangat terbuka luas, baik menjadi bagian ;
1.    Pelayanan dan penatalaksanaan kesehatan masyarakat seperti menempati formasi Asisten Tenaga Kefarmasian (ATK) pada Instalasi Apotek, Instansi Rumah Sakit Pemerintah maupun swasta
2.    Tenaga penyuluh kesehatan masyarakat di Puskesmas
3.    Tenaga Teknisi di Industri Obat, Makanan, Minuman, Alat Kesehatan, Obat Tradisional, Kosmetik, Bahan Kimia
4.    Tenaga Laboran di Lembaga Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Klinik
5.    Tenaga Distribusi/Marketing di Pedagang Besar Farmasi (PBF)
6.    Entrepreneuship/Wirausaha dengan membuka toko obat atau Apotek.
7.    Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta.

Outbound 2015

KEGIATAN OUTBOUND TAHUN 2015
DI SARANGAN MAGETAN




 
















Sabtu, 26 Maret 2016

Jumat, 11 Maret 2016

Era Masyarakat Ekonomi Asean dan Studi Lanjut

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) DAN STUDI LANUT




I.     SEKILAS TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah sebuah sistem perdagangan bebas antar Negara anggota ASEAN. Jadi pada sistem ini dihilangkan bea cukai dan negara-negara lain bebas dalam memasukan barangnya.

Para anggota ASEAN termasuk Indonesia telah menyepakati suatu perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut. MEA adalah istilah yang hadir dalam indonesia tapi pada dasarnya MEA itu sama saja dengan Asean Economic Community (AEC). Bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya
A.     YANG HARUS DIANTISIPASI DALAM MEA :
1.     Implementasi MEA berpotensi meningkatkan persaingan. Untuk menghadapi tantangan globalisasi maupun regionalisasi, Indonesia harus meningkatkan daya saing. Tanpa peningkatan daya saing kita hanya akan menjadi pasar bagi produsen dari negara lain. Indonesia harus memiliki strategi yang jitu untuk memenangkan persaingan global yang semakin ketat. Namun indonesia juga masih tertinggal dari segi pendidikan, dan penguasaan teknologi.
2.     Implementasi MEA berpotensi menjadikan Indonesia sekedar pemasok energi dan bahan baku bagi industri di kawasan ASEAN, sehingga manfaat yang diperoleh dari kekayaan sumber daya alam minim.
3.     Implementasi MEA juga akan membebaskan aliran tenaga kerja sehingga tingkat persaingan tenaga kerja semakin tinggi. Hal ini harus diantisipasi dengan dengan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) baik hard skil maupun soft skill. Salah satu jalan untuk meningkatkan kualitas SDM adalah melalui jalur pendidikan yaitu dengan pendidikan yang bermutu
4.     Implementasi MEA akan mendorong masuknya investasi ke Indonesia, sehingga akan muncul industri – industri di indonesia, jika tidak disiapkan tenaga kerja Indonesia yang kompeten maka akan banyak tenaga kerja – tenaga kerja dan industri asing di Indonesia

B.     MEMPERSIAPKAN DIRI DALAM MENGHADAPI MEA
1.     Attitude / Sikap Perilaku
Attitude lebih banyak dimaknai sebagai sifat atau karakter profesionalisme dalam mengemban tugas atau kewajiban. Attitude lebih menekankan ke dalam jiwa atau hati nurani dalam menjalankan segala perilaku yang berhubungan dengan tugas tersebut.
Orang yang memiliki attitude tinggi sangat memperhatikan tindakan-tindakan untuk menjaga tanggung jawab profesinya, tidak saja dengan cara yang benar, tapi juga niat yang benar. Selain itu senantiasa bekerja dan berkarya dengan hati nurani, dengan kecintaan yang tinggi pada profesinya, serta tanggung jawab yang besar akan hasil dan pengaruhnya kepada masyarakat.
2.     Knowledge / Pengetahuan
Pengetahuan mempunyai banyak penggunaan, tetapi umumnya ia berarti pengetahuan (knowledge), keasadaran (awareness), dan informasi.
pengetahuan itu adalah keyakinan yang benar, yang dapat dipertanggungjawabkan secara  rasional dan tidak ada keraguan sedikitpun di dalamnya. Pengetahuan dapat diperoleh melalui sekolah, keluarga, lingkungan, pengalaman, berdasarkan pancaindra, dan diolah oleh akal budi.
3.     Skill / Keterampilan
Keterampilan merupakan sebuah kemapuan dalam mengoperasikan pekerjaan secara lebih mudah dan tepat. Keterampilan setiap orang harus diasah melalui program pelatihan atau bimbingan lain. Pelatihan dan sebagainya pun didukung oleh kemampuan dasar yang sudah dimiliki seseorang dalam dirinya. Jika kemampuan dasar digabung dengan bimbingan secara intensif tentu akan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan bernilai bagi diri sendiri dan orang lain.
4.     Networking
Membangun Networking atau mempunyai jaringan pertemanan sangat diperlukan. Dengan memiliki jaringan pertemanan, kita dapat memperoleh informasi – informasi yang terkini (up to date)  yang kita perlukan untuk pengembangan diri.

II.   PENTINGNYA PENDIDIKAN DALAM MEA
Pendidikan mengemban peran penting dalam membangun SDM yang kompetitif dan mampu bersaing dengan negara lain. Oleh karena itu pendidikan harus mampu mempersiapkan SDM yang terampil, peka dan kritis dalam menghadapi tantangan maupun perubahan - perubahan yang akan terjadi dengan diberlakukannya MEA.

Dengan MEA maka pasar tenaga kerja yang dibanjiri tenaga kerja asing, sehingga tingkat persaingan tenaga kerja sangat kompetitif. Untuk itu perlu SDM yang memiliki Attitude, Knowledge, Skill dan Networking, yang dapat diperoleh dari bangku sekolah.

III.        STUDI LANJUT
A.   PERBEDAAN SMA DAN SMK
1.     Sekolah Menengah Umum (SMA).
Pendidikan di SMA dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Pengetahuan yang diberikan semasa SMA memang dipersiapkan sebagai bekal untuk memasuki dunia perguruan tinggi, jadi sayang apabila pengetahuan tersebut tidak diperdalam di perguruan tinggi.
Setelah lulus dari perguruan tinggi barulah diharapkan dapat memiliki keterampilan khusus untuk terjun di dunia kerja.

Dalam rangka mempersiapkan siswa memasuki pendidikan tinggi, pada SMA diselenggarakan program pendidikan khusus. Ada tiga program pengajaran di SMA, yaitu Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Program Bahasa.
Masing - masing program bertujuan untuk mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi yang berkaitan dengan ilmu - ilmu pada program tersebut.

2.     Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ).
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenis sekolah menengah yang dapat dimasuki setelah SMP. Sekolah menengah kejuruan bertujuan untuk :
a.    Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional.
b.    Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir.
c.    Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah dan mengisi kebutuhan dunia usaha.
d.    Siswa yang belajar di sekolah menengah kejuruan lebih banyak dibekali keterampilan untuk memasuki lapangan kerja.
Sekolah kejuruan mempunyai penekanan pada ilmu tertentu. Ada sekolah menengah kejuruan yang khusus mempelajari ilmu teknik, pertanian, kesejahteraan keluarga, kelautan, farmasi, kimia, ekonomi/akuntansi, komputer dan masih banyak lagi yang semuanya bertujuan untuk mempersiapkan calon tenaga kerja siap pakai sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing yang dibutuhkan dunia usaha.

Jadi, Jika setelah lulus pendidikan anda ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi maka sebaiknya anda memilih Sekolah Menengah Atas (SMA). Sebaliknya, jika setelah lulus pendidikan menengah anda ingin langsung bekerja, atau ingin bekerja sambil kuliah maka sebaiknya anda memilih Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

B.   Cara Memilih Sekolah Dan Kompetensi (Jurusan)
Sebagian besar masyarakat dan orang tua cenderung memilih sekolah yang bermutu untuk pendidikan anaknya, meskipun pemahaman “sekolah bermutu” itu sendiri sangat variatif, hal ini sangat bisa dipahami, karena sekolah adalah tempat dimana orang tua dan peserta didik menggantungkan sejuta harapan untuk menggapai hari depan yang cemerlang.
Kesalahan yang banyak dilakukan siswa adalah, “memilih sekolah karena banyak temannya yang sekolah disitu” atau yang lebih fatal lagi “dari pada saya tidak sekolah” ini kelihatan hanya asal - asalan dan tidak punya tujuan.
Memilih sekolah memang gampang - gampang susah, jika salah pilih maka akan banyak menyita waktu dan biaya. Apalagi saat ini banyak sekali bermunculan SMK – SMK Kesehatan yang belum jelas arah dan kualitasnya.

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sekolah.
1.        Jangan Terlalu Beranggapan Bahwa Sekolah Negeri Lebih  Berkualitas.
Anggapan ini tidak seluruhnya benar, karena ada juga sekolah swasta dengan pengelolaan manajemen yang benar dan professional  dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Kriteria mutu tidak diukur dari status sekolah negeri atau swasta, melainkan sejauh mana sekolah dapat menghasilkan lulusan yang hebat, berkualitas dan siap berkompetisi.

2.        Jangan Percaya Pada Brosur.
Sebaiknya datang sendiri ke sekolah yang akan dituju dan cari informasi selengkap - lengkapnya. Kenali sekolah secara lengkap, masuk ke lingkungan sekolah, lihat kelengkapan sarananya khususnya sarana praktikum, tanyakan pada orang yang anda jumpai tentang keadaan sekolah dan yang tidak kalah pentingnya tanyakan Ijin Operasional Sekolah dan Akreditasi Sekolah, jika ada sekolah yang tidak mau menunjukan Ijin Operasionalnya maka anda patut curiga terhadap sekolah tersebut.

3.        Cari Informasi Yang Akurat
Informasi sangat penting untuk menentukan apakah sekolah dan jurusan yang akan anda pilih tepat. Carilah informasi sebanyak mungkin untuk dijadikan bahan pertimbangan anda untuk memilih sekolah dan jurusan. Yang perlu diingat anda jangan cepat terpengaruh dengan orang lain, khususnya pada orang yang kurang menguasai informasi atau sekedar ikut-ikutan teman. Jika anda masih ragu tidak ada salahnya anda datang kesekolah tersebut.
4.        Pilih Program Keahlian (Jurusan) Sesuai Dengan Prospek Di Masa Depan.
Jangan memilih suatu program keahlian (jurusan) karena ikut - ikutan atau karena program keahlian tersebut sedang digemari apalagi GRATIS. Pilih suatu program keahlian yang dalam jangka panjang memiliki peluang kerja.
Lihat potensi pekerjaan setelah lulus, beberapa jurusan sangat sedikit peminatnya dibangku sekolah namun ternyata di dunia kerja jurusan tersebut peluangnya cukup besar.
Untuk itu anda bisa memilih sekolah yang memilki jejak rekam yang baik dalam membekali siswanya baik itu pendidikan, program magang kerja (pengalaman), dan kompetensi yang didapatkan dari praktek - praktek di laboratorium sekolah, sampai dengan bagaimana alumninya, apakah ada penyaluran lulusan atau kerjasama rekuitmen lulusan

5.        Pertimbangkan Jenjang Akreditasi Sekolah.
Sekolah yang terakreditasi  mengambarkan kualitas dan kuantitas yang dimiliki sekolah, misalnya : manajemen pengelolaan, layanan, keadaan tenaga guru, kinerja, mutu lulusan, kelengkapan infrastruktur yang dimiliki sekolah, dan sebagainya.

6.        Pertimbangkan Ketertiban Sekolah
Setiap orang tentu menginginkan belajar di tempat yang aman dan nyaman. Kondisi sekolah yang nyaman, tenang, tertib dan lingkungan yang bersih tentu saja akan mendukung suasana proses pembelajaran
Pastikan nuansa kehidupan dengan menjunjung tinggi norma nilai, santun, bersahaja, mencari dan memberi yang terbaik, terpampang dalam tata kehidupan sekolah.

7.        Biaya Pendidikan
Pendidikan senantiasa membutuhkan biaya. kualitas pendidikan suatu sekolah menjadi lebih baik jika didukung pembiayan yang mencukupi. Banyak sekolah yang berbiaya mahal tetapi peminatnya sampai menolak – nolak, ada juga sekolah yang menggratiskan biaya tetapi peminatnya hanya sedikit sekali.
Dalam mempertimbangkan biaya pendidikan harus menggunakan pemikiran yang rasional. Bandingkan biaya sekolah satu dengan sekolah yang lain terutama untuk sekolah yang jurusan dan kualitasnya sebanding.